Wanita pilihan Allah
Risalah Wanita (EPS 25)
Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena
empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya.
Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia."
(Muttafaq Alaihi dan Imam Lima).
Dan dalam sabdanya yang lain;
“Dunia
adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah
wanita (istri) yang sholehah.”. (Muslim, an nasa’i)
Banyak sekali ayat-ayat
Allah dan hadits Rasulullah yang mengajarkan kaum wanita, agar mereka
dapat menjadi wanita pilihan Allah, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia.
Tentunya,
dengan waktu yang singkat tidaklah mungkin kita hadirkan kajian ayat
dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya …, tetapi dengan sangat
mudah kaum wanita dapat bercermin melalui ciri-ciri akhlaq mereka..
Beberapa ciri yang umum dari akhlaq wanita pilihan Allah adalah ;
Sebelum
menikah, wanita sholehah akan selalu menjaga dirinya, ia tidak akan
membuka satu hubungan khusus, kecuali jika ia mengetahui bahwa lelaki
tersebut hendak meminang dirinya. Aqidah islam, kepahaman dan akhlaq
calon suami, merupakan modal dasar dari kriterianya. Wanita sholehah
tidak akan memperlihatkan auratnya pada kaum pria yang dilarang oleh
syariat , dirinya tidak akan pula membiarkan bagian tubuhnya disentuh,
walau hanya berjabat tangan oleh lelaki yang bukan muhrimnya dan yang
tidak memiliki kepentingan.
Dalam
proses perkenalan atau ta’aruf ia tidak akan membiarkan dirinya
berdua-duaan dengan kaum pria. Menjawab salam, tidak berbicara kecuali
hal yang mengarah pada kebaikan. Tidak menjatuhkan kehormatan dan
martabatnya dengan memberikan peluang kepada kaum pria untuk
mempermainkan dirinya. Tidak meminta harta maupun barang apapun selain
kesungguhan calon suami untuk mempercepat proses akad nikah.
Dan..pada saat menikah dan setelahnya, ciri wanita sholehah tercermin dari akhlaq mereka ;
Menerima
mahar sesuai dengan kesanggupan calon suaminya, sebagaimana sabda
Rasulullah saw, “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah mereka yang
paling mudah maharnya”. (Ahmad dan Baihaqi).
Senantiasa
taat dan melayani suami mereka selama perintah mereka tidak
bertentangan dengan perintah agama. Mendahulukan kepentingan suami dari
pada kepentingan dirinya. Dapat menjadi pendengar yang baik, lemah
lembut dalam berbicara, menghibur, mendorong hati suami ketika dalam
kesulitan dan kesedihan, memberikan ketenangan dalam rumah tangga, dan
senantiasa memperhatikan penampilan, kebersihan, kecantikan dan menjaga
kesehatan dirinya, dan istiqomah dalam beribadah...
Ketika
suami tidak dirumah, dirinya tidak akan pernah memperbolehkan lelaki
yang tidak dikenal atau lelaki yang tidak disukai oleh sang suami masuk
ke dalam rumahnya. Menjaga harta suami adalah bagian dari tugas istri
yang sholeh, mengatur harta rumah tangga dengan tidak berlebihan dan
tidak juga kikir adalah hal yang dianjurkan dalam agama. Menyelesaikan
pekerjaan rumah tangga, menyediakan makanan yang sesuai dengan selera
suami, memperhatikan seluruh kebutuhan suami, adalah bentuk pengabdian
yang selalu bernilai pahala.
Sebesar
apapun, ia senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh suaminya,
tidak banyak mengeluh, sabar dalam menerima keterbatasan suami, tidak
meminta sesuatu yang lebih dari kemampuan suaminya, menghormati orang
tua suami, memperlakukan mereka dengan sikap terbaik, pemaaf dan
pengertian, adalah sifat yang senantias ditunjukkannya.
Jika
ia bekerja, maka ia akan menjaga dirinya dalam pergaulan, menjauhkan
diri dari perbuatan yang sia-sia, yang dapat mengantarkan dirinya dalam
kemaksiatan. Memberikan sedekah kepada keluarga dari hasil pekerjaannya.
Wanita sholeh adalah panutan dari anak-anaknya, mereka akan memberikan
teladan yang terbaik bagi anak-anaknya, sabar dalam mendidik anak, tidak
mengeluarkan perkataan yang tidak patut di contoh oleh anak-anak…
Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq wanita sholehah..tentunya, kesholehan itu tidak datang sendirinya, ia memerlukan proses…
Dan
wanita sholehah tentunya akan memilih lelaki pilihan Allah, yang
bersama-sama mengantarkan dirinya melalui proses tersebut.. agar
mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat..
Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar